Mengusung skor luar biasa di Rotten Tomatoes (90%) ketika review ini dibuat, DUNE (2021) tampaknya berhasil menebus kegagalan dari film dengan judul sama besutan David Lynch 37 tahun silam. Diangkat dari novel karya Frank Herbert (1965), DUNE (2021) merupakan remake cult classic yang paling ditunggu-tunggu kehadirannya. Apalagi setelah berkali-kali mengalami pengunduran jadwal tayang dan kini -sayangnya bakal tayang juga di layar kecil HBO Max.
Padahal sang sutradara Denis Villeneuve merancang film berdurasi 2 jam 35 menit ini dengan impian, visi dan di shoot dengan mengutamakan tampilan maksimal di layar IMAX. Sungguh sebuah cinematic masterpiece yang wajib Anda saksikan di layar terbesar yang bisa kamu dapatkan. Rasanya sungguh luar biasa berbeda ketika Anda bisa tenggelam di dunia Dune yang magis dan penuh warna.
Game of Thrones di Angkasa
Hal pertama yang terbersit setelah menonton DUNE adalah, Game of Thrones. Yup, Anda akan diperkenalkan pada sistem kekaisaran dengan beberapa keluarga besar berkuasa seperti House Harkonnen dan House Atreides yang mengingatkan kita akan House Stark vs. House Lannister. Alih-alih berebut tahta Iron Throne, di sini mereka bersitegang gara-gara sebuah planet bernama Arrakis.
Planet tandus yang berlokasi di ujung Old Imperium di dalam sistem bintang Canopus ini memiliki sebuah zat halusinogen yang disebut sebagai Spice. Spice sendiri merupakan sebuah zat yang mampu memperpanjang usia dan menjadi bahan baku eksplorasi luar angkasa pesawat-pesawat interstellar mereka. Saking berharganya, House Harkonnen yang sudah berpuluh-puluh tahun menjalankan penambangan Spice dikabarkan memiliki kekayaan yang lebih besar daripada Kaisar.
Namun pada tahun 10,191 tiba-tiba saja planet Arrakis diserahkan Kaisar kepada House Atreides yang dipimpin oleh Duke Leto (Oscar Isaac). Baron Vladimir Harkonnen (Stellan Skarsgård) tidak terima dengan pergantian penguasaan Arrakis ini dan melakukan segala cara untuk membuat House Atreides gagal. Tapi tentu saja, ini Game of Thrones di angkasa, pasti ada banyak udang dibalik batu yang patut diwaspadai oleh penonton.
Lisan Al-Gaib
Tentu saja, sebuah film epic tak akan sempurna sebelum menambahkan ‘The One‘ di dalam alur ceritanya, hehehe… Nah disinilah kita akan diperkenalkan dengan Lisan Al-Gaib atau Kwisatz Haderach, sang penyelamat. Tak jauh-jauh dari trope “Dia yang terpilih”, alkisah adalah putra sekaligus ahli waris Duke Leto, Paul Atreides (Timothée Chalamet) yang digadang-gadang sebagai penyelamat oleh penduduk asli planet Arrakis, yang dikenal sebagai The Fremens.
Konon Paul yang telah di groom oleh sang bunda (Rebecca Ferguson), adalah juru selamat yang dinantikan oleh The Fremens. Dan hal ini semakin diperkuat dengan benih-benih kekuatan supernatural yang dimiliki oleh Paul. Meski belum bangkit sepenuhnya, Paul mampu melihat masa depan dan potensi masa depan yang akan terjadi pada orang-orang di sekitarnya. Benarkah Paul sang terpilih yang akan menyelamatkan The Fremens?
Imersif, Epik dan Luar Biasa Cantik
Sebagai penggemar karya-karya Denis Villeneuve, bisa dibilang DUNE merupakan salah satu karya terbaiknya dan bahkan memiliki kesempatan untuk menarik hati lebih banyak penonton film sci-fi di seluruh dunia. Setelah Arrival (2016) yang luar biasa dan Blade Runner 2049 (2017) yang tak kalah memukau, DUNE menawarkan petualangan intergalactic yang imersif, epik dan luar biasa cantik.
Sama seperti Blade Runner 2049, DUNE juga lebih banyak menggunakan practical effects daripada CGI. Mulai dari set berskala besar, hingga lokasi shooting live di Jordan dan Abu Dhabi. Production Designer Greig Fraser tampaknya benar-benar memaksimalkan budget $165 Juta dengan lebih banyak memproduksi set pieces berukuran besar ketimbang mengandalkan green screen. Tentu saja dukungan penuh sinematografer papan atas Greig Fraser membantu memaksimalkan tampilan akhir dari hasil kerja keras Fraser.
Komposisi magis Hans Zimmer di belakang layar menyempurnakan transformasi tersebut dan membawa DUNE terasa nyata di mata dan kuping penonton. Meski kadang terdengar agak terlalu keras di beberapa adegan, namun karya Zimmer berhasil terus menarik perhatian penonton dan semakin tenggelam di dalam dunia DUNE yang luar biasa.
DUNE bertabur bintang literally and figuratively. Selain Oscar Isaac (Star Wars), Timothée Chalamet (Call Me By Your Name), Rebecca Ferguson (Misson Impossible) dan Stellan Skarsgård (Good Will Hunting) hadir pula Zendaya (Spiderman), Jason Momoa (Aquaman), Josh Brolin (Deadpool), Javier Bardem (No Country for Old Man) dan Dave Bautista (Guardians of The Galaxy).
Karya terbaru Villeneuve ini juga mengetengahkan beberapa adegan action serta fights yang cukup baik. Meski ada beberapa adegan puncak yang terasa underwhelming karena koreografinya yang kurang mantap, belum lagi lighting yang gelap dan angle shoot yang kurang mengaksentuasi kegentingan suasana (seperti saat penyerangan pasukan Harkonnen ke Arrakis). Meski demikian, fakta bahwa Villeneuve akhirnya menyajikan adegan pertarungan dalam filmnya sudah menjadi sebuah dobrakan tersendiri.
Dari segi plot, Villeneuve bisa dikatakan berhasil menerjemahkan alur cerita kompleks bagian pertama dari novel setebal 884 halaman ini menjadi sebuah epic saga yang memukau. Dibagi menjadi Part One dan Part Two, DUNE 2021 tak ayal merupakan film yang diprediksikan bakal menyabet banyak penghargaan di gelaran Academy Awards (Oscars) tahun depan. Karena itu, jangan lupa untuk segera menyaksikannya di layar paling lebar yang bisa kamu dapatkan! DUNE 2021 dijadwalkan untuk tayang pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 di Indonesia. Happy Watching!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
