Film dengan tema vampir bukanlah sesuatu yang baru bagi penikmat sinema di seluruh dunia, juga di Indonesia. Bahkan film yang mengusung alur semi realistis seperti “Let The Right One In” (2008) berhasil memikat hati banyak penonton bioskop dan menelurkan puluhan piala bergengsi serta nominasi di gelaran BAFTA Awards 2010.
Fast forward 15 tahun kemudian, sutradara Brad Anderson (“The Machinist“) tampaknya ingin menyajikan vibe yang sama seperti film besutan sutradara Tomas Alfredson lewat film terbarunya, “Blood”. Ada beberapa elemen yang mirip, namun secara eksekusi, tentu cukup berbeda. Lalu, seperti apa?
Don’t Let Him In!
Kehidupan seorang ibu dua anak bernama Jessica (Michelle Monaghan, “Gone Baby Gone“) tampaknya penuh dengan kesialan. Tak hanya suaminya selingkuh, menghamili dan menikahi pembantu meeka, ia juga harus pindah ke rumah tua karena tak tahan dengan keadaan rumah tinggal mereka yang kini menjadi sarang cinta si mantan suami.
Kedua anak Jessica, Tyler (Skylar Morgan Jones, “The Vampire Diaries“) dan Owen (Finlay Wojtak-Hissong, “Land”) merasa risih dengan rumah tua tersebut, apalagi anjing peliharaan mereka, Pippin tampak gelisah sejak pertama mereka tiba. Dan benar saja, kegelisahan Pippin ada benarnya, dan ia menjadi korban pertama keanehan di area rumah tersebut.
Owen yang akhirnya menjadi korban serangan Pipin mulai menunjukkan gejala aneh dan membutuhkan darah untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Tak hanya darah biasa, tapi darah manusia yang masih hangat dalam jumlah besar. Setiap hari, Owen harus mendapatkan asupan darah segar manusia. Jessica yang sangat mencintai anaknya, menghalalkan segala cara untuk bisa memenuhi kebutuhan Owen. Berhasilkah Jessica memenuhi kebutuhan baru putranya tersebut?
Dark and Gloomy
Entah masalah budget, atau memang intensi sang pembuat film. Blood terasa lebih dark dan gloomy dari film-film lainnya. Memang, film horror thriller biasanya menampilkan tona warna yang lebih gelap dan keabu-abuan, tapi Blood terasa ekstra gloomy hingga terasa tak nyaman.
Elemenen medis yang coba diangkat oleh film ini cukup menarik, apalagi ketika karakter Helen (June B. Wilde, “Final Destination 5“) mulai terlibat. Penonton dibuat penasaran dengan langkah demi langkah yang harus diambil oleh Jessica, hanya untuk menjaga agar nyawa putranya tak melayang.
Dari segi cerita, penonton mungkin mengharapkan lebih banyak penjelasan, alih-alih visual abstrak mengenai sebuah pohon yang konon diduga merupakan sumber dari petaka keluarga Jessica tersebut. Belum lagi elemen kecanduan yang coba disisipkan di dalam film, baik secara figuratif ataupun harafiah.
Jika kamu memiliki pengalaman buruk yang melibatkan darah ataupun rumah sakit, mungkin disarankan untuk menyiapkan hati sebelum menonton Blood. Namun jika kamu suka dengan film-film bertemakan vampire atau bergenre horor, Blood bisa jadi merupakan tontonan alternatif yang bisa kamu saksikan di minggu ini!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
