Keduanya tak bisa dilepaskan satu sama lain. Bicara soal ketokohan dan politik yang kental dengan sosial media, orang tidak mungkin lupa untuk menyebut nama Ganjar dalam daftarnya. Bisa dibilang, Ganjar juga pionir tokoh politik aktif main sosial media.
Sementara Ganjar, sejak masih duduk di Senayan sudah aktif menggunakan sosial media. Kala itu, sosmed digunakan untuk mengecilkan jarak antar dirinya dan konstituen. Mereka yang mempercayakan suara untuknya, bisa bebas ‘sambat’ atau menyalurkan aspirasi. Tanpa harus menanti masa reses.
Twitter dan Facebook
Twitter dan Facebook menjadi sosial media yang lama digunakan Ganjar. Dua platform itu, Ganjar menjalankannya tanpa admin. Bahkan sampai sekarang, Twitter masih dipegang tangannya sendiri. Meski intensitasnya sudah tak sesering dulu, Ganjar masih tampak menyempatkan diri untuk sekadar membalas cuitan netizen atau sekadar ngetuit berita. Popularitas Ganjar semakin hari semakin meningkat, bahkan ada yang menyebut Ganjar sebagai penerus Jokowi.
Perjalanan Ganjar menggunakan sosial media jelas bukan waktu yang singkat baginya. Ganjar malah menjelma jadi media sosial itu sendiri. Bahkan mungkin beberapa pembuat konten menjadikannya kiblat.
Tapi tentu saja tidak bisa plek sama. Sebab, sosial media juga cermin dari si pemilik akun. Maka mau dipoles sedemikian rupa, kalau tidak menjiwai atau tidak berasal dari keinginan diri ya tidak akan maksimal hasilnya.
Setelah menjadi Gubernur, Ganjar makin mematangkan caranya bersosial media. Hampir seluruh platform digunakan. Dari Twitter dan Facebook, Ganjar merambah YouTube dan Instagram. Saking aktifnya Ganjar di sosial media, pria berambut putih ini seringkali dapat nyinyir.
Aktivitas Gubernur Ganjar
Walaupun di berbagai kesempatan, Ganjar selalu menjelaskan bahwa sosial media bukan hanya untuk pencitraan, jika memang disebut begitu, tapi jadi sarana untuk menyebarkan informasi atau sekadar hiburan.
Mungkin itu juga yang membuat rakyat jadi tak sungkan untuk menyapa Ganjar. Bukan hanya citra, tapi Ganjar berhasil menunjukkan personanya pada publik bahwa dirinya memang orang yang supel. Bisa menyelam dengan segala komponen masyarakat. Pandai menempatkan diri.
Melalui sosial media, Ganjar bisa turun gunung melayani masyarakat. Misalnya saja, ketika Ganjar menyelesaikan persoalan warga yang ijazahnya tertahan oleh pihak sekolah. Atau ketika dirinya mendapat aduan tentang terjadinya pungli seragam.
Cerita lain adalah ketika Ganjar menanggapi cuitan netizen yang melaporkan keberadaan tuna wisma dengan kondisi memprihatinkan. Tak sampai 1×24 jam, hanya hitungan jam saja laporan itu langsung ditanggapi. Dinsos langsung turun dan menolong si tuna wisma itu.
Ganjar paham, rakyatnya banyak dan seleranya pun beragam. Ada yang memang senang dengan konten serius dan informatif tentang program atau kerjanya saat memimpin. Tak sedikit pula masyarakat yang senang dengan konten berisi aktivitas pribadi.
Gubernur Ganjar dan Masyarakat
Ganjar sejak awal menyadari, disrupsi media akan terjadi dan semua harus siap untuk menghadapinya. Dari situ pula Ganjar mewajibkan jajaranya untuk memiliki akun sosial media. Tujuan dan fungsinya adalah pelayanan. Pelayanan di Jateng kini serba sat-set. Apalagi Ganjar mewanti-wanti agar tiap laporan yang masuk harus ditanggapi maksimal 1×24 jam.
Bermain sosial media, rupanya mengasah kreatifitas Ganjar untuk terus berinovasi. Dari sosial media, Ganjar menerima dan menanggapi banyak informasi dari masyarakat. Seringkali, Ganjar jadi paham apa yang harus disiapkan dan dibuat menyesuaikan keinginan rakyat sebagai tuannya.
Inovasi Ganjar dalam menggunakan media sosial juga mendapat legitimasi dari berbagai pihak. Misalnya, pada tahun 2019, Ganjar menerima penghargaan PR Indonesia Most Popular Leader of People di Media Sosial untuk kategori Gubernur.
Bahkan dari gaya kepemimpinannya itu, Ganjar juga menerima penghargaa Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Award. Prestasinya pun tak cukup sekali. Anugerah Keterbukaan Informasi Publik diterima Ganjar selama tiga tahun berturut sejak tahun 2019.
Ganjar juga membuktikan dirinya melek sosial media. Yaitu dengan memanfaatkan akun instagramnya yang kini jumlah pengikutnya mencapai 4juta untuk membantu pelaku UMKM. Hasilnya terlihat. Sejumlah UMKM mengaku naik omzetnya usai terpilih dipromosikan gratis oleh Ganjar di Lapak Ganjar.
Sosial media tak ubahnya cara Ganjar untuk membuka komunikasi publik yang partisutipatif. Maka jangan heran kalau hasil survei BPS mencatat indeks kebahagiaan masyarakat jawa Tengah terus meningkat. Kalau stres tinggal lihat konten unggahannya Ganjar saja. hehehe
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
