Intermezzo

6 Perbedaan Qurban dan Aqiqah, Mana yang Lebih Utama?

Home / Intermezzo / 6 Perbedaan Qurban dan Aqiqah, Mana yang Lebih Utama?

Perbedaan Qurban dan Aqiqah

Memiliki persamaan dalam hal penyembelihan hewan, qurban dan aqiqah memang kerap kali menimbulkan pertanyaan, apakah kedua hal tersebut merupakan sebuah ibadah yang sama atau bukan, betul?

Sebagai contoh, apabila ada seorang yang dari lahir sampai ia dewasa saat ini belum diakikahkan oleh kedua orang tuanya, yang mana sebaiknya harus dilakukan terlebih dahulu? Beraqiqah untuk dirinya atau menyembelih hewan untuk berqurban?

Secara umum, qurban dan aqiqah sama-sama dilaksanakan dengan penyembelihan hewan. Hukum qurban dan aqiqah ini pun sama-sama sunnah muakkad atau yang dikenal sebagai sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Jadi, bagi siapapun umat Islam yang mampu baik dari segi fisik ataupun materi, sangat disarankan untuk melakukan qurban maupun aqiqah. Akan tetapi, meski terlihat sama dalam segi hukum dan pengertian secara umum, terdapat beberapa perbedaan dari qurban dan aqiqah.

So, pada kesempatan kali ini TipsPintar akan memberikan penjelasan singkat tentang perbedaan qurban dan aqiqah yang bisa Kamu simak dengan seksama.

Perbedaan Qurban dan Aqiqah

Perbedaan qurban dan aqiqah ini setidaknya ditinjau dari beberapa hal. Seperti dari definisi pengertian, tujuan, jenis hewan, jumlah hewan, waktu penyembelihan, jumlah yang disyariatkan, pemberian daging, wujud, dan upah bagi penyembelih.

Nah, berikut ini beberapa penjelasan dari poin-point tersebut:

1. Pengertian Qurban dan Aqiqah

Pengertian Qurban dan Aqiqah

Pengertian Qurban dan Aqiqah

Asal kata qurban itu berasal dari “Qariba-Yaqrabu-Qurbanan wa Wirbanan” yang berarti dekat atau mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan perintah-nya.

Sementara itu, menurut istilah qurban adalah bentuk penyembelihan hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah pada perayaan Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik setelahnya, yakni 11, 12, dan 12 Dzulhijjah.

Berbeda dengan aqiqah, definisi aqiqah menurut bahasa ini sendiri adalah memotong yang asal matanya adalah “Aqqa-Yauqqu-Aqqan”.

Sedangkan, menurut istilah. Aqiqah adalah pemotongan atau penyembelihan hewan dalam rangka tasyakuran kepada Allah SWT karena kelahiran seorang anak yang disertai dengan pemotongan rambut bayi.

2. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan Pelaksanaan

Tujuan Pelaksanaan

Perbedaan qurban dan aqiqah lainnya ini terletak pada tujuan dan penjelasannya.

Tujuan qurban sendiri adalah sebagai bentuk ketaatan sekaligus disyariatkan oleh Allah SWT untuk mengenang sejarah yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS dimana ia rela mengorbankan anak tercintanya, yakni Ismail AS sebagai bentuk ketakwaannya kepada Allah SWT.

Berbeda dengan aqiqah yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur karena telah dikarunai seorang anak oleh Allah SWT.

Meskipun pelaksanaan aqiqah ini tidak tertulis dalam Al-Qur’an, namun dalam hadis dijelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda untuk menyembelih aqiqah atas anak laki-laki untuk membuang keburukannya.

3. Jumlah dan Jenis Hewan yang Digunakan

Jumlah dan Jenis Hewan yang Digunakan

Jumlah dan Jenis Hewan yang Digunakan

Perbedaan selanjutnya terdapat pada jumlah dan juga jenis hewan yang akan disembelih. Biasanya, jenis hewan yang digunakan untuk berqurban adalah semua jenis hewan ternak entah itu sapi, kerbau, kambing, atau pun unta.

Akan tetapi, untuk penyembelihan hewan qurban ini juga mempunyai syarat yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, satu ekor sapi bisa diatasnamakan untuk 7 orang. Jadi Kamu bisa berqurban satu ekor sapi dengan patungan bersama teman lainnya. Sedangkan untuk satu ekor kambing itu untuk satu orang.

Selain itu, jika Kamu mempunyai setidaknya 30 ekor kambing, maka 1 ekor kambing tersebut wajib untuk diqurbankan.

Sementara hewan yang digunakan untuk proses aqiqah merupakan kambing atau domba dan sejenisnya. Jumlah hewan yang harus disembelih juga berbeda, untuk anak laki-laki jumlah kambing yang digunakan adalah 2 ekor, dan untuk anak perempuan hanya memerlukan 1 ekor saja.

4. Waktu Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan qurban ini dilakukan setiap Hari Raya Idul Adha, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah dan juga bisa dilaksanakan pada hari tasyrik yakni pada tanggal 11 dan 13 Dzulhijjah.

Sedangkan, untuk pelaksanaan aqiqah bisa dilakukan kapan saja sejak bayi sudah memasuki usia 7 hari. Penyembelihan aqiqah juga bisa dilakukan pada saat anak sudah memasuki aqil baligh nya.

Lantas pertanyaannya “Qurban atau Aqiqah dulu?”

Perbedaan waktu inilah yang terkadang membuat orang jadi bingung untuk mendahulukan qurban ataupun aqiqah.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, akan lebih baik bagi umat Islam yang mempunyai keadaan finansial baik untuk mendahulukan qurban, terutama saat bulan Dzulhijjah atau Idul Adha semakin dekat.

Hal tersebut dikarenakan qurban tidak bisa dilakukan setiap saat seperti aqiqah.

5. Wujud Daging yang Diberikan

Wujud Daging yang Diberikan

Wujud Daging yang Diberikan

Pada umumnya, pembagian daging qurban itu selalu dalam kondisi mentah. Hal tersebut tentunya berbeda dengan bentuk dari daging aqiqah yang justru harus diberikan dalam keadaan masak/matang.

Nah, perbedaan qurban dan aqiqah selanjutnya adalah bentuk pemberian daging kepada masyarakat. Para ulama sepakat, bahwa orang yang berqurban itu diperintahkan untuk turut ikut memakan daging dan menyedekahkannya kepada kerabat atau fakir miskin lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan yang ada di dalam kitab bidayatul mujtahid, dimana pada pembagian daging qurban tersebut dianjurkan untuk sepertiga bagian disimpan, sepertiganya didermakan, dan sepertiganya lagi dimakan.

Allah juga berfirman:

وَالْبُدْنَ جَعَلْنٰهَا لَكُمْ مِّنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ لَكُمْ فِيْهَا خَيْرٌۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلَيْهَا صَوَاۤفَّۚ فَاِذَا وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّۗ كَذٰلِكَ سَخَّرْنٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Maka makanlah sebagiannya dan berilah makanlah orang yang merasa cukup dengan apa yang ada padanya (tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami tundukkan (unta-unta itu) untukmu, agar kamu bersyukur.”

Penerima daging qurban juga diutamakan dari kaum dhuafa atau fakir miskin. Sedangkan daging aqiqah diberikan kepada siapapun terutama pada tetangga terdekat, fakir miskin, saudara, dan lainnya.

6. Perbedaan Upah Penyembelih

Perbedaan Upah Penyembelih

Perbedaan Upah Penyembelih

Upah menjadi pembeda terkahir antara qurban dan aqiqah. Orang yang menyembelih hewan qurban tidak diberikan upah, melainkan ia menerima daging dari hasil sembelih yang ia lakukan. Berbeda dengan aqiqah, para penyembelih dapat meminta upah pada pihak penyelenggara acara.

Itulah beberapa penjelasan dari perbedaan qurban dan aqiqah yang bisa Kamu pelajari. Semoga dari informasi tersebut, Kamu jadi tidak kebingungan lagi ya.

Larangan dalam Berqurban

Nah, sebagai tambahan. Kami ingin memberikan informasi terkait 3 larangan dalam berqurban yang harus diketahui oleh umat Islam supaya pelaksanaan bisa lebih sempurna.

1.  Larangan Menjual Daging Qurban

Larangan Menjual Daging Qurban

Larangan Menjual Daging Qurban

Imam Syafi’i mengatakan bahwa binatang qurban itu bersifat nusuq, yaitu hewan yang disembelih untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan demikian, para penerima daging qurban Idul Adha dilarang untuk menjual kembali daging yang telah diterima.

Ketika hewan ternak sudah disembelih, maka seluruh bagian tubuh dan dagingnya harus segera dibagikan atau diberikan sebagai hadiah. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

مَنْ بَاعَ جِلْدَ أُضْحِيَّتِهِ فَلاَ أُضْحِيَّةَ لَه

Artinya: “Barangsiapa menjual kulit hasil sembelihan qurban, maka tidak ada qurban baginya.” (HR. Al Hakim).

2. Larangan Potong Kuku dan Cukur Rambut untuk Pequrban

Tidak Potong Kuku dan Cukur Rambut

Tidak Potong Kuku dan Cukur Rambut

Larangan dalam berqurban selanjutnya adalah tidak memotong rambut dan juga kuku bagi yang berqurban.

Hal tersebut disebutkan dalam HR.Muslim dan Abu Daud yang berbunyi:

مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

Artinya: “Barangsiapa yang telah memiliki hewan yang hendak diqurbankan, apabila telah masuk tanggal 1 Dzulhijjah, maka janganlah dia memotong sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya hingga dia selesai menyembelih.”

3. Larangan Menjual Kembali Hewan Qurban yang Telah Ditentukan

Tidak Menjual Kembali Hewan yang Ditetapkan untuk diqurban

Tidak Menjual Kembali Hewan yang Ditetapkan untuk diqurban

Larangan terakhir dalam berqurban adalah dengan tidak menjual kembali hewan yang telah ditetapkan sebagai hewan qurban. Siapapun yang ingin berqurban harus ingat bahwa niat berqurban semata-mata hanya karena Allah, bukan untuk pamer ataupun kondisi ekonomi.

Jika terdapat ketidaksesuaian antara ukuran ataupun kondisi hewan tersebut, maka akan lebih baik ditukar daripada menjualnya kembali.

Kesimpulan

Nah, itulah beberapa penjelasan terkait perbedaan dari qurban dan aqiqah lengkap dengan pembahasan detail lainnya yang bisa Kamu pelajari dengan baik.

Ingat, meskipun keduanya sama-sama melakukan penyembelihan hewan, qurban dan aqiqah bukan dua hal yang sama. Semoga dengan adanya informasi ini Kamu jadi tidak bingung lagi dengan perbedaan dari kedua ibadah tersebut.

Jangan lupa untuk share artikel ini ke kerabat ataupun saudaramu yang sekiranya memerlukan pemahaman ini ya!

Dan kalau Kamu punya saran untuk pembahasan menarik lainnya, silahkan tulis di kolom komentar ini.

Artikel Menarik Lainnya!

Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
To Top