Salah satu pekerjaan part time yang paling cocok untuk anak kuliahan adalah membuka bisnis online. Dengan berbisnis online, kamu tidak akan terikat oleh waktu atau kontrak seperti di perusahaan.
Dengan begitu, kamu gak perlu takut tidak waktu untuk kuliah dan menyelesaikan tugas. Walaupun ide bisnis online ini cocok untuk anak kuliah, namun sayang kendalanya ada pada modal untuk berbisnis.
Oleh sebab itu, kamu bisa mencoba berbisnis dengan sistem dropship. Nah, buat kamu yang belum paham apa itu dropship dan cara kerjanya, langsung simak aja nih!
Poin Penting
Apa itu Dropship?

Apa itu Dropship?
Dropship merupakan salah satu metode dalam jual beli secara online yang dimana orang yang mendaftar menjadi dropshipper (pengecer) baik perorangan maupun badan usaha tidak melakukan penyetokan produk.
Produk yang dijual ini didapatkan dari menjalin kerjasama dengan brand atau perusahaan yang memiliki produk tersebut.
Pengertian singkatnya, metode jual beli online yang dimana pihak ketiga akan meneruskan barang dari produsen ke customer atau konsumen dengan hanya memberikan detail produknya saja.
Untuk stock hingga packing barang menjadi urusan produsen. Jadi dropshipper selaku dropship hanya melakukan pemasaran promosi aja. Jika ada yang membeli, barung diinformasikan detail pemesannya kepada produsen.
Baca Juga: Cara Menggunakan LINE@ untuk Bisnis Kamu
Istilah-istilah dalam Dropship
Sama seperti metode jual beli reseller, untuk metode jualan dropship terdapat istilah-istilah yang digunakan. Nah, berikut ini istilahnya:
1. Dropship

Dropship
Droship merupakan tindakan dari suatu bisnis yang dimana seseorang tidak perlu memiliki atau menyetok produk sendiri. Seluruh produk yang dijualkan merupakan milik pihak lain yaitu supplier.
2. Dropshipper

Dropshipper
Dropshipper ini merupakan sebutan untuk pelaku yang menggunakan sistem bisnis dropship. Tugasnya memasarkan atau mempromosikan produk yang dijual supplier dengan menggunakan nama brand sendiri.
3. Reseller

Reseller
Reseller merupakan metode bisnis yang dimana ia akan menjual produk supplier atau dropshipper dengan menyetok produk dan menggunakan modal sendiri. Tentu dengan menggunakan nama brand sendiri.
4. Supplier

Supplier
Sedangkan supplier adalah pihak baik perorangan maupun badan usaha yang memasok bahan baku, sumber daya atau produk yang dibutuhkan individu (costumer atau konsumen) dan badan usaha untuk dijadikan produk atau jasa.
Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan Uang dari Google
Keuntungan Menjadi Dropshiper
Nah setelah mengerti apa itu dropship, pasti kamu juga bertanya-tanya kan emang apa aja sih keuntungan yang didapat jika menggunakan sistem dropship. Nah, kalau kamu penasaran, langsung disimak aja ya!
1. Lebih Mudah dan Fleksibel

Lebih Mudah dan Fleksibel
Keuntungan yang pertama tentu kamu akan lebih mudah dalam melakukan penjualan. Kenapa? Karena, kamu hanya perlu memasarkan atau mempromosikan produk si supllier.
Selain itu, lebih fleksibel karena kamu bisa menjalankan bisnis online ini di mana pun dan kapan pun. Bahkan nggak perlu skill khusus untuk bisa menjadi dropshipper.
2. Pemasaran Masih Luas

Pemasaran Masih Luas
Keuntungan selanjutnya pemasaran menjadi lenih luas atau tidak terbatas. Yups, dengan menjadi dropshipper kamu bisa juga kok menjual ke luar negeri. Dengan begitu, akan banyak review bagus mengenai produk yang kamu jual.
3. Menguntung Kedua Belah Pihak

Menguntung Kedua Belah Pihak
Keuntungan berikutnya adalah menguntungkan kedua belah pihak. Yups, sebagai dropshipper kamu tentu tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membangun bisnis sendiri.
Selain itu, dropshipper juga bisa menentukan harga produknya sendiri menjadi lebih tinggi dibandingkan harga supplier. Sedangkan keuntungan supplier adalah produknya akan dipasarkan ke jangkauan yang lebih luas dengan cepat.
Baca Juga: 5 Keterampilan yang Wajib Dimiliki Jika Ingin Sukses!
Kelemahan Menjadi Dropshipper
Jika ada keuntungan tentu akan ada kelemahan juga dong. Nah, berikut ini beberapa kelemahan dengan menjadi dropshipper yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan kamu.
1. Persaingan Harga Pasar yang Ketat

Persaingan Harga Pasar yang Ketat
Karena supplier membuka dropshipper bagi siapapun, tentu kamu akan memiliki banyak kompetitor juga. Walaupun jangkauan untuk memasarkan produk menjadi lebih luas, tentu kamu akan menemukan persaingan di pasar.
Salah satunya persaingan harga pasar. Apalagi perbedaan harga yang tipis pun bisa menjadi bahan pertimbangan customer untuk membeli. Oleh sebab itu, kamu harus riset, survey dan bijak ketika memutuskan untuk memberikan harga jual.
2. Kurangnya Keamanan

Kurangnya Keamanan
Kelemahan berikutnya adalah kurangnya keamanan. Maksudnya sistem jual beli dropship diperlukan pengecekan bahwa uang customer sudah diterima sebelum produk dikirim.
Hal ini dilakukan agar transaksi terjamin dan sebagai dropshipper tidak merasa dicurangi. Dengan kata lain, resiko dicurangi customer yang mengaku sudah membayar lebih besar.
Kecuali jika kamu menjualnya di aplikasi belanja online yang dimana customer harus menyelesaikan transaksi terlebih dahulu, baru kemudian produk dikirim.
3. Pemilihan Supplier Harus Hati-hati

Pemilihan Supplier Harus Hati-hati
Terakhir kelemahan dari dropship kamu harus berhati-hati dalam memilih supplier. Jika kamu memilih supplier yang buruk maka penilaian brand kamu di mata customer akan buruk juga.
Mengingat membangun bisnis kamu perlu kepercayaan customer. Selain itu, bisa saja terjadi kesalahpahaman mengenai produk yang dibeli customer. Sehingga kamu perlu memperhatikan kualitas produk yang dijual.
Baca Juga: Cara Membuat Akun PayPal Tanpa Kartu Kredit
Tips Menjadi Dropshipper Agar Omset Membludak
Jika kamu sudah mempertimbangkan untuk menjadi dropshipper, jangan lupa untuk mengikuti tips menjadi dropshipper berikut ini.
1. Pastikan Menjual Produk yang Berkualitas

Pastikan Menjual Produk yang Berkualitas
Tips yang pertama pastikan suplier menjual produk yang berkualitas. Jangan memilih supplier yang kerap menjual produk yang terdapat kecacatan produk.
Selain itu, pastikan kamu menjual produk yang awet penggunaannya. Sehingga customer merasa percaya kalau kamu memang menjual produk yang berkualitas.
2. Jalin Hubungan yang Baik dengan Supplier dan Customer

Jalin Hubungan yang Baik dengan Supplier dan Customer
Selanjutnya kamu juga harus menjalin hubungan yang baik dengan supplier dan customer. Dengan memperbanyak silaturahmi, kamu juga memperbanyak rezeki.
Dengan membangun hubungan yang baik ini tentu akan meningkatkan kredibilitas yang tinggi antara supplier dengan pedagang.
3. Punya Knowledge Mengenai Produk yang Dijual

Punya Knowledge Mengenai Produk yang Dijual
Ketika kamu menjadi pebisnis online, kamu wajib mengetahui detail barang yang kamu jual. Mengingat akan ada customer yang bertanya-tanya mengenai produk yang kamu jual.
Setidaknya kamu perlu mengetahui fungsi, kelebihan dan detail pentingnya. Dengan begitu, kamu tidak akan terlihat seperti tidak menguasai produk yang kamu jual.
4. Buat Sistem Jualan yang Benar

Buat Sistem Jualan yang Benar
Untuk bisa sukses dropship tentu kamu perlu sistem jualan yang benar. Seperti promosi, metode pembayaran, testimoni, diskon dan lain sebagainya.
Dengan sistem jualan yang benar ini tentu akan membuat brand kamu terlihat profesional dan berkualitas. Sehingga kamu lebih mudah untuk nge-branding.
So, itu dia gaes penjelasan tentang dropship. Oh iya, jangan lupa juga ya untuk share artikel ke teman-teman kamu ya 🙂
Artikel Menarik Lainnya!
- 10 Aplikasi Jual Pulsa Termurah dan Paling Aman
- 5 Platfom Media Sosial Untuk Para Content Creator
- 7+ Perubahan Perilaku Konsumen Saat Bulan Ramadhan
- 10 Situs Jual Foto Terbaik (Fotografer Merapat!)
- 5 Situs untuk Menjual Barang Bekas Terbaik
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
