Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sedang marak dengan aplikasi e-Wallet. Dimana aplikasi ini digunakan untuk melakukan pembayaran secara online. Sehingga pengguna tidak perlu lagi menggunakan uang cash.
Selain e-Wallet, di Indonesia juga sedang marak aplikasi bank digital. Dimana aplikasi ini sama dengan bank konvesional atau layanan digital banking pada umumnya.
Lantas, apa yang membedakannya? Yuk! Langsung simak aja penjelasannya berikut ini!
Bank Digital vs Layanan Online Bank
Apa itu Bank Digital?

Bank Digital
Bank digital merupakan salah satu model bisnis bank yang dikembangkan secara digital. Karena memiliki kecenderungan dimana biaya operasionalnya lebih rendah.
Hal tersebut dikarenakan tidak adanya alokasi pengadaan layanan secara fisik (ke kantor cabang bertemu customer service dan teller). Sehingga biaya operasional lebih banyak digunakan untuk pengembangan infrastruktur digital.
Bank digital ini target utamanya untuk segmen nasabah yang lebih mengutamakan kemudahan transaksi dan lebih mass. Meski begitu, adanya bank digital juga harus sudah terverifikasi dengan OJK.
Jadi meskipun bank digital ini merupakan jenis bank terbaru. Namun dalam undang-undang perbankan yang berlaku di Indonesia saat ini hanya terdapat 2 jenis bank yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Oh iya bank digital memiliki layanan perbankan seperti pada umumnya, contohnya seperti menabung, transfer, deposit, dan lain sebagainya. Bahkan di bank digital kamu bisa memanfaatkannya untuk pembayaran di aplikasi online shop.
Adapun contoh aplikasi bank digital terbaik yang ada di Indonesia, antara lain:
- Jenius
- Bank Jago
- SeaBank
- LINE Bank
- Neobank
- Blu By BCA Digital
- Digibank
- Motion-Banking
- TMRW
- PermataMe, dll.
Oh iya, bank digital ini juga berbeda dengan layanan online bank. Nah, untuk penjelasan mengenai layanan online bank, kamu bisa langsung scroll aja nih!
Apa itu Layanan Online Bank?

Layanan Online Bank
Sedangkan layanan online bank atau layanan digital banking merupakan layanan online dari bank konvensional. Sama seperti bank digital, bank konvensional juga menawarkan jasa perbankan. Contohnya seperti tabungan, menarik uang, deposito, investasi dan pinjaman.
Bedanya bank konvesional ini terdapat kantor pusat dan cabangnya. Sehingga kamu bisa melakukan transaksi langsung di tempatnya. Namun sayangnya, setiap bulan kamu akan dikenakan biaya administrasi yang cukup besar sesuai dengan kategori yang kamu pilih.
Meski begitu, kamu juga bisa melakukan transaksi melalui online. Dimana setiap bank konvensional memiliki layanan online, baik itu melalui website atau melalui aplikasi resmi yang harus diinstal di Play Store dan App Store.
Tapi kamu harus berhati-hati setiap ingin install aplikasi perbankan yah. Karena biasanya akan ada aplikasi tiruan, dimana di dalamnya sudah ditanamkan jenis virus yang bisa mendeteksi informasi pribadi kamu.
Sehingga uang yang kamu simpan di tabungan akan hilang. Karena memang aplikasi bank tiruan ini dibuat oleh kelompok hacker dengan maksud untuk mencari keuntungan sendiri.
Adapun contoh aplikasi bank konvensional Indonesia yang memiliki layanan digital banking, antara lain:
- BCA
- Mandiri
- CIMB Niaga
- BNI
- BRI
- MyBank
- Digibank
- OCBC Bank
- Danamon Bank
- HSBC Bank, dll.
“Lalu, apa perbedaan dari bank digital dan layanan online bank?”
Oke untuk perbedaannya kamu bisa simak poin-poin berikut ini!
Perbedaan Bank Digital vs Layanan Online Bank (Bank Konvensional)
Buat kamu yang belum tau perbedaan antara bank digital dengan bank konvensional (layanan online bank), kamu bisa simak penjelasannya berikut ini.
1. Sarana

Sarana
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk sarana bank digital tidak memiliki cabang, yang mana nasabah tidak bisa melakukan transaksi secara offline.
Namun bank digital tentu memiliki kantor pusat. Namun untuk kantor pusat ini hanya untuk kegiatan aktivitas staff saja, bukan untuk pelayanan nasabah. Biasanya tidak ada kartu fisik seperti kartu ATM.
Nah, kalau bank konvesional (layanan digital banking) memiliki kantor fisik berupa kantor pusat dan kantor cabang. Di kantor tersebut, nasabah bisa melakukan transaksi atau pelayanan yang dibutuhkan.
Biasanya di mall juga terdapat tempat ATM Center khusus untuk bank konvesional. Sehingga nasabah bisa melakukan transaksi atau layanan dengan mudah melalui mesin saja.
Selain itu, bank konvesional juga menyediakan layanan online berupa layanan digital banking. Dimana nasabah bisa melakukan transaksi melalui aplikasi resminya dan konversional terdapat kartu fisik seperti kartu ATM.
Baca Juga: Bank Jago vs Jenius, Mana yang Lebih Terbaik?
2. Biaya Administrasi

Biaya Administrasi
Selanjutnya untuk biaya administrasi, pada bank digital biaya administrasinya cenderung lebih rendah. Bahkan ada beberapa bank digital yang tidak mengenakan biaya administrasi sepersen pun kepada nasabah.
Selain itu, untuk transaksi antar sesama bank digital juga gratis. Sedangkan selain antar bank, biasanya ada yang dikenakan biaya dan ada juga yang gratis, tergantung kentetuan dari masing-masing bank digital.
Sedangkan, untuk bank konvensional tentu akan ada biaya administrasi setiap bulannya. Biaya administrasi bank konvensional cenderung lebih besar sesuai dengan layanan kartu yang digunakan.
Sama seperti bank digital, saat melakukan tranksasi berupa transfer sesama bank tidak akan dikenakan biaya. Namun jika melakukan transaksi antar bank atau aplikasi e-Wallet akan dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contohnya saat kamu transfer saldo dari BCA ke OVO, biasanya akan dikenakan biaya admin setiap kali transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Kantor Layanan

Kantor Layanan
Terakhir dari kantor layanan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau bank digital tidak memiliki kantor layanan. Sehingga untuk pengaduan, kamu harus melakukannya via Call Center, aplikasi chatting WhatsApp, dan juga email.
Sedangkan bank konvesional kamu bisa ke kantor layanan untuk melakukan transaksi dan pengaduan. Kantor cabang juga tersebar luas, bahkan kamu bisa menemukannya di mall juga.
Meski begitu, bank konvesional juga menghadirkan layanan Call Center, via WhatsApp dan juga sosial media resmi. Ingat loh! Yang resmi!
So, itulah beberapa perbedaan dari bank digital vs layanan online bank. Nah, menurut kamu ada lagi gak perbedaan antara keduanya? Kalau ada, jangan lupa tulis di kolom komentar ya!
Jangan lupa juga untuk share artikel ini ke teman-teman kamu semua. Supaya mereka juga gak bingung apa itu bank digital vs layanan online bank 🙂
Artikel Menarik Lainnya!
- Cara Transfer BCA ke DANA Paling Cepat dan Aman
- Cara Cek Sisa Saldo Kartu Flazz BCA dengan Android
- Cara Transfer ShopeePay ke GoPay dengan Mudah!
- Cara Transfer GoPay ke OVO (Dijamin Berhasil 100%)
- Cara Transfer DANA ke OVO dengan Mudah
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com
