Intermezzo

7 Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah dan Bacaannya yang Benar

Home / Intermezzo / 7 Tata Cara Umroh Sesuai Sunnah dan Bacaannya yang Benar

Tata Cara Umroh

Umroh merupakan salah satu ibadah mengunjungi atau berziarah ke tanah suci Mekkah. Ibadah umroh ini sunnah hukumnya, jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan, maka tidak akan mendapatkan dosa.

Sebelum melaksanakan ibadah umroh, pastikan kamu tau tips memilih agen travel umroh tepercaya. Karena ada banyak sekali korban yang terjebak iming-iming travel umroh penipuan dan agar kamu terhindar dari penipuan agen travel umroh.

Kalau gak mau repot, kamu bisa coba daftar umroh di salah satu rekomendasi agen travel umroh resmi aja. Jika sudah mendaftar umroh nih, jangan lupa juga untuk mengingat apa aja tata cara melaksanakan ibadah umroh.

Nah, pas banget nih! Berikut ini kami membahas apa aja tata cara melaksanakan ibadah umroh yang benar dan sesuai sunnah!

Gini Tata Cara Umroh yang Benar Sesuai Sunnah!

Untuk kamu yang akan menjadi jamaah ibadah umroh, kamu harus paham nih tata cara melaksanakan ibadah umroh dengan benar berikut ini!

1. Persiapan Umroh

Tata Cara Umroh

Persiapan Umroh

Tata cara umroh yang sesuai sunnah pertama adalah dimulai dari persiapan umroh. Dimana jamaah harus membersihkan diri dari kotoron dan juga najis.

Cara dengan melakukan mandi junub atau mandi besar, menggunakan wewangian, memotong bulu ketiak dan bulu kemaluan, setelah itu menggunakan pakaian ihram baik untuk laki-laki dan perempuan.

Untuk pakaian ihram bagi laki-laki harus menggunakan 2 lembar kain lebar untuk menutupi pundak serta bagian bawah panggul dan dilarang menggunakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh termasuk pakaian dalam.

Sedangkan untuk pakaian ihram perempuan harus menutupi seluruh tubuhnya. Tidak dianjurkan menggunakan cadar atau niqab serta sarung tangan.

Dimana istri Nabi Muhammad SAW yaitu Aisyah RA yang tidak mengenakan cadar. Namun sesekali menutupi wajahnya jika ada laki-laki lain yang memperhatikannya.

Hal ini juga berlaku untuk kamu yang akan melaksanakan badal umroh untuk mewakili salah satu keluarga atau kerabat kamu.

2. Niat Ihram

Tata Cara Umroh

Niat Ihram

Tata cara umroh yang sesuai sunnah berikutnya adalah niat ihram. Niah ihram ini harus dari Miqot, dimana Miqot merupakan tempat yang sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk jamaah umroh mengucapkan niatnya.

Letak miqot pun berbeda-beda tergantung dengan kedatangan jamaah umroh. Nah, berikut ini daftar letaknya:

  • Dzulhulaifah atau Bir Ali untuk kedatangan jamaah dari arah Madinah.
  • Al Juhfah untuk kedatangan jamaah dari Syam (Palestina, Lebanon, dan Yordania).
  • Qornul Manazil atau As Sailul Kabiir untuk kedatangan jamaah dari arah Riyadh dan sekitarnya.
  • Yalamlam atau As Sadiyah untuk kedatangan jamaah dari selatan seperti Yaman.
  • Dzatu Irq atau Adh Dhoribah untuk kedatangan jamaah dari arah Irak.

Jika ada yang dengan sengaja melewati Miqot tanpa niat berihram, maka wajib kembali lagi ke tempat Miqot yang sudah ditetapkan. Jika tidak, maka jamaah akan harus membayar damm (denda) dengan menyembelih 1 ekor kambing dan harus disalurkan kepada orang-orang miskin yang ada di Mekkah.

Berikut ini bacaan niat ihram untuk ibadah umroh dengan mengucapkan:

لَبَّيْكَ اللهم عُمْرَ

Labbaikalloohumma ‘umrotan

Artinya:

“Aku penuhi panggilan-Mu yaa Allah untuk berumrah”.

Bisa juga dengan mengucapkan niat umroh seperti ini:

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَاَحْرَمْتُ بِهَا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ‘umrota wa ahromtu bihaa lillaahi ta’aalaa

Artinya:

“Aku berniat umroh dengan berihram karena Allah Ta’ala”.

3. Menuju Mekkah

Tata Cara Umroh

Menuju Mekkah

Tata cara umroh yang sesuai sunnah selanjutnya adalah berangkat menuju Mekkah. Setelah mengucapkan niat ihram di Miqot, maka kamu harus berangkat menuju Mekkah dengan membaca dan memperbanyak bacaan talbiah.

Bagi laki-laki harus mengeraskan suaranya dan untuk perempuan dengan suara lirih. Berikut ini bacaan talbiah yang harus dibacakan selama menuju Mekkah:

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal Hamda wan nimata, laka wal mulk, laa syariika lak.

Artinya:

“Aku menjawab panggilan-Mu yaa Allah, Aku menjawab panggilan-Mu, Aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, dan tiada sekutu bagi-Mu”.

4. Thawaf

Tata Cara Umroh

Thawaf

Tata cara umroh yang benar berikutnya adalah thawaf. Setelah menuju Mekkah, maka kamu harus melakukan thawaf dengan mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Mengelilingi ka’bah ini harus dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam.

Untuk putarannya sendiri dimulai dari titik Hajar Aswad dan berakhir di titik Hajar Aswad kembali. Saat melakukan thawaf ini jamaah bisa mendekat ke Hajar Aswad, dan jamaah bisa menghadap ke Hajar Aswad sambil mengucapkan “Allahu Akbar” atau “Bismillah Allahu Akbar“.

Lalu mengusapkan tangan kanan mengucap Hajar Aswad dan menciumnya. Jika memang tidak memungkinkan untuk mencium Hajar Aswad, maka jamaah bisa mencium tangan dan mengusapkannya ke Hajar Aswad.

5. Menuju Maqam Nabi Ibrahim As

Tata Cara Umroh

Menuju Maqam Nabi Ibrahim As

Tata cara umroh yang benar selanjutnya adalah menuju ke maqam Nabi Ibrahim As. Seperti yang umat muslim ketahui, bahwa Nabi Ibrahim As merupakan nabi yang membangun ka’bah.

Didekat ka’bah ini terdapat rangka maqam dimana rangka tersebut tempat berdirinya Nabi Ibrahim As ketika akan membangun ka’bah.

Saat menuju maqam Nabi Ibrahim As ini jamaah dianjurkan membaca do’a:

Artinya:

“Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat sholat.” (QS. Al Baqarah: 125).

Setelah sampai ke rangka maqam, jamaah dianjurkan melaksanakan ibadah sholat dengan rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kaafiruun. Lalu untuk rakaat kedua jamaah membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas.

Selanjutnya jamaah disunnahkan meminum air zam-zam yang sudah disediakan, dan kembali lagi ke Hajar Aswad sambil mengucapkan takbir dan mengusapkan serta mencium kembali Hajar Aswad.

6. Sa’i

Tata Cara Umroh

Sa’i

Tata cara umroh yang benar berikutnya adalah melakukan Sa’i. Sa’i ini merupakan berlari-lari kecil diantara Bukit Shafa dan Marwa. Sebelum melakukan Sa’i, jamaah diharuskan membaca niat, dengan membaca bacaan berikut ini:

أَبْدَأُ بِمَا بَعْدَ اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ

Abda ubimaa ba’da Allahu bihi Warasuulluh. Innasshafaa wa marwata min sya’aairillaah faman hajjal baita awi’tamara fallaa junaaha ‘alaihi ansyathawwa fabi himaa wamantathawwa ‘akhairan fa innallaha syaakirun ‘aliim“.

Artinya:

“Aku akan memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan Rasul. Sesungguhnya bukti Shafa dan Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah.

Barang siapa yang pergi haji atau umroh ke rumah Allah, maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan Sa’i di antara keduanya”.

Selanjutnya jamaah berlari-lari kecil ke bukit Shafa sambil mengucapkan do’a:

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ

Innas-safa wal-marwata min sya’a’irillah

Artinya:

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian dari syiar agama Allah”.

Selanjutnya setelah sampai di bukit Shafa, jamaah diharuskan menghadap ke arah ka’bah, sambil mengucapkan do’a:

هُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Allahu-akbar (sebanyak 3x) La-ilaha ilallohu wa llahu akbar, Allahu akbar walilahil-hamd, Allohu-akbar ‘ala mahadana wal-hamdulillahi ‘ala ma aulana. La-ilaha ilalloh wahdahu lasyarikalahu lahul-mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil-khoiri wahuwa ‘ala kuli syai-ingqodir“.

Artinya:

“Allah Maha Besar (3x), tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, Allah Maha Besar atas segala petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami.

Segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami. Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu”.

Ketika jamaah sampai di bukit Marwah, maka jamaah diharuskan mengucapkan do’a:

اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.

Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa wa ‘aafinaa wa ‘fu ‘annaa wa ‘alaa tha ‘atika wa syukrika a’innaa wa ‘alaa ghairika laa takilnaa wa alal limaani wal islaamil kaamili jamilan tawaffanaa wa anta raadhin.

Allaahumma rhamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abgaitanii wa ‘rhamnii an atakallafa laa ya’niinii wa ‘rzuqnii husnan nazhari fii maa yurdhiika ‘annil yaa Arhamar raahimiin“.

Artinya:

“Yaa Allah, terima amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Jangan Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau ridho.

Yaa Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selamat hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna.

Serta karuniakanlah pandangan kami yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu ridho terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang Pengasih”.

7. Tahallul (Mencukur Rambut)

Tata Cara Umroh

Tahallul (Mencukur Rambut)

Tata cara umroh yang benar terakhir adalah melakukan tahallul atau mencukur rambut. Tahallul ini menjadi ibadah penutup selama melakukan ibadah umroh. Dimana jamaah laki-laki bisa mencukur gundul atau mencukur sebagian rambut kepalanya.

Sedangkan untuk jamaah perempuan bisa mencukur rambut minimal 3 helai rambut. Setelah melaksanakan tahallul ini maka jamaah sudah terbebas dari larangan selama ihram dan berakhirnya ibadah umroh.

Catatan!

  • Semua tata cara ibadah umroh di atas harus dijalankan dengan tertib atau berurutan, dimulai dari niat hingga tahallul.
  • Jika kamu merasa bingung urutannya, kamu bisa bertanya atau berdiskusi dengan pembimbing agen travel umroh yang kamu daftarkan. Oleh sebab itu, pilih agen travel umroh terbaik seperti Alhijaz Indowisata yang terdapat pembimbing profesional selama melaksanakan ibadah umroh.

So, itulah beberapa penjelasan singkat mengenai tata cara ibadah umroh. Gimana nih gaes, mudah banget kan tata cara umroh sesuai sunnah? Oh iya, kalau kamu ada kritik dan saran, silakan tulis di kolom komentar bawah sini ya gaes😉

Artikel Menarik Lainnya!

Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
To Top